Apakah kamu pernah melihat orang tidur sambil jalan? Atau justru kamu sendiri pernah mengalami hal tersebut? Nah, tidur berjalan atau sleepwalking ini merupakan salah satu jenis gangguan tidur yang bisa membuat penderitanya terbangun dan berjalan ketika tidur.
Kondisi itu bisa memberikan dampak yang buruk, seperti kecelakaan. Tentu saja, gangguan tidur ini akan menyebabkan kualitas tidur semakin memburuk dan membuat penderitanya merasa kelelahan di siang hari.
Mengenal Sleepwalking (Tidur Sambil Berjalan)

Buat kamu yang belum tahu artinya sleepwalking apa? Jadi, Sleepwalking atau dalam istilah medis memiliki nama somnambulisme adalah salah satu jenis gangguan tidur parasomnia, gangguan tidur tersebut lebih sering terjadi pada anak-anak.
Diperkirakan 1 dari 5 orang anak pernah mengalami gangguan tidur ini setidaknya sekali. Apakah sleepwalking bisa disembuhkan? Sleepwalking bisa hilang seiring dengan bertambahnya usia. Namun, pada beberapa orang, kondisi ini bisa bertahan hingga dewasa.
Gangguan tidur ini terjadi ketika kita memasuki fase non rapid eye movement (NREM). Sleepwalking biasanya muncul satu hingga dua jam setelah tidur dalam jangka waktu beberapa menit. Dalam kondisi tertentu, gangguan tidur ini juga bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Gejala Sleepwalking

Perlu dicatat, sleepwalking artinya tidak terbatas pada aktivitas berjalan saat tidur. Namun, kondisi ini bisa juga menyebabkan penderitanya melakukan berbagai aktivitas, baik kegiatan yang simpel maupun kompleks.
Penderita gangguan tidur ini bisa saja memindahkan perabot, berlari, buang air kecil di tempat yang tidak wajar, bahkan melakukan tindakan kekerasan serta berkendara. Orang yang mengalami gangguan ini bisa saja kembali tertidur maupun bangun dalam keadaan bingung.
Kamu bisa menandai orang yang mengalami gangguan tidur ini dari beberapa gejala yang ditunjukkan, seperti:
- Berjalan atau melakukan aktivitas yang rutin dilakukan, seperti berbicara, mengganti pakaian, atau makan camilan dalam kondisi tidur, dan tidak mengingat aktivitas yang telah dilakukan saat kembali bangun.
- Bangun, membuka mata, namun tampak sayu dan tidak bisa diajak berkomunikasi.
- Mengalami kebingungan sesaat setelah bangun.
- Tertidur kembali dengan cepat.
- Siklus tidur terganggu dan kesulitan tidur siang.
- Bisa jadi mengalami mimpi buruk selama berjalan.
- Melakukan hal yang ekstrem tanpa sadar, seperti berkendara, keluar rumah, melakukan aktivitas yang tidak wajar, melakukan kegiatan seksual, lompat dari jendela, menjadi mudah marah.
Penyebab Sleepwalking

Kenapa bisa terjadi sleep walking? Ada berbagai faktor yang bisa memicu terjadinya gangguan tidur ini, seperti:
- Genetik dan riwayat dalam keluarga. Risiko gangguan tidur ini bisa semakin tinggi jika kedua orang tuanya mengalami kondisi gangguan tidur yang sama.
- Kurang tidur bisa meningkatkan risiko ini karena kita akan masuk fase deep sleep lebih sering.
- Efek samping penggunaan obat, terutama golongan obat yang memberikan efek sedatif.
- Konsumsi alkohol di malam hari bisa membuat tahapan tidur menjadi berantakan dan meningkatkan risiko gangguan tidur.
- Cedera otak, seperti pembengkakan pada otak yang bisa menyebabkan sleepwalking.
- Demam yang bisa meningkatkan risiko gangguan tidur sambil berjalan pada anak-anak.
- Obstructive sleep apnea (OSA), yaitu gangguan tidur yang bisa menyebabkan henti napas akibat saluran napas yang tersumbat.
- Restless leg syndrome (RLS) yang membuat penderitanya terdorong untuk terus menggerakkan anggota tubuh, terutama kaki, sehingga memicu gangguan tidur sambil berjalan.
- Stress, seperti ketika bepergian maupun tidur di tempat yang asing.
Cara Mengatasi Sleepwalking

Berikut ini berbagai langkah yang bisa kamu lakukan untuk menghindari berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi akibat gangguan tidur sambil berjalan:
- Hindari risiko dari berbagai benda tajam dan barang-barang berbahaya lainnya.
- Pastikan kamu mengunci pintu dan jendela untuk mencegah kemungkinan keluar rumah maupun terjun dari jendela.
- Pasang alarm pada pintu jika perlu.
- Jika penderita gangguan tidur berjalan disebabkan oleh gangguan tidur lain seperti OSA atau RLS, maka segera ditangani. Namun sebisa mungkin hindari penggunaan obat sedatif.
- Perhatikan sleep hygiene, seperti mengatur jadwal bangun dan tidur, hindari penggunaan kafein atau alkohol menjelang tidur, serta memastikan lingkungan tidur cukup nyaman.
- Melakukan terapi perilaku kognitif untuk mengubah kebiasaan buruk yang sering dilakukan.
- Gunakan obat jika berbagai metode di atas tidak memberikan efek yang lebih baik. Perlu diperhatikan, kamu harus berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat ya!
Baca juga artikel lainnya seputar gangguan tidur:
- badan terasa melayang dan susah tidur
- kenapa susah tidur malam padahal ngantuk
- sering terbangun tengah malam di jam yang sama
- kenapa sering ketindihan saat tidur
Selengkapnya…
Terkait sleepwalking, mungkin kamu ingin tahu juga soal insomnia? Bisa cek artikel berikut ya:
Kalau kamu melihat orang yang sedang tidur sambil berjalan, terlebih jika melakukan aktivitas yang berbahaya, sebaiknya jangan dibiarkan ya! Kamu bisa membantu menuntunnya ke tempat yang aman untuk menghindari berbagai bahaya, kemudian bangunkan dengan perlahan.
Namun, sumber lain menjelaskan bahwa membangunkan orang yang sleepwalking yaitu tidak diperbolehkan karena bisa memicu kaget dan serangan jantung.
Obat Tidur Alami
Selain sleepwalking, salah satu gangguan tidur yang sering dialami yaitu Insomnia, nah kalau kamu mengalami insomnia atau kesulitan tidur, bisa atasi dengan mengonsumsi Produk Madu Herbal DIPSLIPY.
Produk BPOM
Tersertifikasi Halal MUI
Aman Dikonsumsi
