Mungkin kamu mengira ini kondisi yang aneh, ya? Padahal, ternyata berkeringat saat tidur adalah hal yang lumrah terjadi dalam hidup kita.
Jika berkeringat pada saat tidur seringkali terjadi dan suasana kamar terasa sejuk disertai kemunculan gejala lainnya, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda adanya suatu penyakit.
Mengapa tubuh kita mengeluarkan keringat di saat kita seharusnya sedang beristirahat dengan nyenyak?
Apakah ini pertanda medis atau hanya efek samping dari gaya hidup modern kita saja? Mari kita telusuri lebih jauh mengenai penyebab dan cara mengatasi berkeringat saat tidur.
Penyebab Berkeringat Saat Tidur Malam
Berkeringat di waktu tidur malam adalah kondisi di mana seseorang mengalami keringat berlebihan saat sedang tidur, di mana hal ini bisa terjadi pada semua usia dan jenis kelamin.
1. Pengaruh Hormon
Dikutip dalam jurnal Endocrinology and Metabolism Clinics of North America (2015), menyebutkan bahwa setidaknya ada 85% perempuan yang melaporkan ketika memasuki usia menopause, mereka mengalami demam yang disertai dengan berkeringat saat tidur.
Wanita yang sudah memasuki usia menopause atau sedang dalam fase kehamilan atau pasca melahirkan seringkali mengalami sensasi tiba-tiba panas di wajah dan tubuh. Kondisi ini sering diikuti oleh keringat berlebih (hot flashes).
Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya perubahan pada kadar hormon estrogen dan progesterone.
2. Infeksi
Tubuh kita cenderung meningkatkan suhu untuk membantu melawan infeksi, dan ini dapat menyebabkan kita berkeringat lebih banyak
Dilansir dari laman Web MD, yang mengatakan bahwa berkeringat di malam hari dapat disebabkan oleh segala jenis infeksi.
Infeksi kronis yang dapat menyebabkan berkeringat saat tidur yaitu seperti HIV, infeksi bakteri, radang tulang, tuberkulosis atau radang katup jantung.
3. Gula Darah Rendah
Kondisi gula darah rendah atau biasa disebut hipoglikemia menjadi salah satu penyebabnya.
Ketika gula darah tidak terkontrol dengan baik, hal ini dapat mempengaruhi kerja saraf otonom yang mengatur suhu tubuh dan produksi keringat.
Kondisi tersebut biasanya dialami oleh penderita diabetes tipe 1 yang menggunakan obat insulin.
4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Jika sedang dalam mengonsumsi obat-obatan, sebagian obat tertentu bisa memiliki efek samping seperti berkeringat saat tidur malam hari.
Dilansir dari laman Healthline, mengatakan bahwa obat-obatan dengan efek samping tersebut diantaranya adalah obat-obatan steroid, antidepresan, diabetes, obat terapi hormon, obat pereda rasa sakit dan obat-obatan pasien skizofrenia, seperti Phenothiazine antipsychotic.
Jika penderita dengan obat-obatan tersebut dan mengalami keringat berlebih yang mengganggu kualitas tidur, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar dapat memberikan obat pengganti atau saran bagaimana meminimalisir efek samping tersebut.
5. Hiperhidrosis idiopatik
Kondisi ini merupakan kondisi dimana tubuh mengeluarkan keringat secara berlebih secara terus-menerus saat tidur.
Kondisi hyperhidrosis idiopatik bisa terjadi tanpa adanya penyebab medis yang jelas. Karenanya, hal tersebut seringkali tidak dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius.
6. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif) atau hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) juga dapat mempengaruhi suhu tubuh dan produksi keringat.
Hipertiroidisme, misalnya, dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan keringat berlebihan.
Sebaliknya, hipotiroidisme dapat mengurangi suhu tubuh dan menyebabkan keringat yang berlebihan saat tidur.
7. Penyakit Kanker
Keringat berebih saat tidur berkaitan dengan kanker dengan gejala sangat berat dan disertai gejala lain seperti penurunan berat badan yang tidak wajar, tubuh yang mudah lelah atau nyeri pada tulang.
8. Gangguan Tidur
Terkadang, berkeringat saat tidur bisa menjadi akibat dari gangguan tidur yang mendasarinya, seperti sleep apnea.
Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi sistem saraf dan mengganggu regulasi suhu tubuh, sehingga menyebabkan susah tidur dan berkeringat di malam hari.
Baca Juga Artikel Lainnya: Saat Tidur Badan Seperti Kesetrum.
Cara Mengatasi Berkeringat Saat Tidur
Keringat berlebih saat tidur, dapat merusak tidur nyenyak dan meningkatkan rasa tidak nyaman.
Dilansir dari laman Medical News Today, cara mengatasi berkeringat saat tidur bergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Dalam mengatasinya, mungkin akan melibatkan penyesuaian dosis obat dan dalam beberapa situasi, dokter merekomendasikan beberapa tips, seperti:
- Membuat lingkungan tidur yang sejuk dan nyaman
- Menggunakan baju tidur yang nyaman dan sprai yang terbuat dari kain alami
- Nyalakan pendingin ruangan, seperti AC atau kipas angin
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
- Berlatih teknik relaksasi
- Menggunakan antiperspirant atau obat untuk menghilangkan keringan di area lipatan tubuh
- Membatasi asupan alkohol, kafein, dan makanan pedas setikdaknya 2 hingga 3 jam sebelum tidur
- Berolahraga secara teratur, namun tidak terlalu dekat dengan waktu tidur
- Mennjaga berat badan sehat
- Melakukan diet sehat yang rendah lemak dan gula
- Melakukan perawatan jika terdapat gangguan kesehatan yang lainnya
Tidur Nyenyak dengan Madu Dipslipy
Untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi insomnia, kamu bisa konsumsi Madu Dipslipy.
Dipslipy terbuat dari komposisi bahan madu hutan asli, ekstrak bunga chamomile, ekstrak akar valerian, ekstrak biji pala, dan ekstrak lemon balm.
Dengan kombinasi bahan herbal tersebut, madu Dipslipy mampu memberikan banyak manfaat luar biasa, seperti meningkatkan kualitas tidur, membantu tidur nyenyak, mengurangi stress dan kecemasan serta masih banyak lagi.
Tidak perlu khawatir ya, karena madu Dipslipy telah memiliki BPOM dan sertifikasi Halal MUI yang menjamin kualitas dan keamanan produknya. Sehingga tidak menimbulkan efek samping ataupun efek ketergantungan karena telah melewati proses pengujian yang aman dan ketat.
Lihat Produk Dipslipy Sekarang!
Bagaimana, apakah kondisi berkeringat saat tidur yang sudah di jelaskan di atas, sudah dapat menjawab kegelisahan dan kebingunganmu?
Infografis Artikel:
